Rabu, 23 November 2016

Pertamina Bahan Bakar Berkualitas

Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan - Kadar oktan (research octane number/RON) yang menggapai 90, di atas kandungan oktan premium yang cuma 88, menjadikan kualitas pertalite jauh lebih unggul.

Apalagi dengan dengan dengan dengan harga menjajakan berselisih tidak tidak tidak tidak tidak tebal membawa efek produk yang diluncurkan PT Pertamina (Persero) terhadap akhir Juli 2015 itu jadi lama jadi pilihan masyarakat.

Wyra Perdana, pengguna skuter matik, mengakui pertalite membawa kualitas lebih baik dibanding premium. Hal inilah yang membawa efek dia menentukan memakai pertalite dibanding premium.
“Saya sih lihat berasal berasal dari kualitasnya sebab tahu sekali perbedaannya
dibandingmenggunakan bensin biasa. Jadi lebih sedap jalannya,” ungkap Wyra pas ditemui di tidak benar satu SPBU di Cakung, Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Dia memberikan tambahan tak cuma kualitas yang lebih, penentuan pertalite terhitung disebabkan harga jualnya tidak berselisih jauh dibanding premium.

Saat ini harga menjajakan pertalite di lokasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek)sebesar Rp 6.900 per liter. Sementara untuk premium dibanderol Rp 6.450 perliter.
“Faktor harga terhitung yang aku pikir membawa efek masyarakat beralih kepertalite dan pertamax,” kata Wyra.

Pertamina Bahan Bakar Berkualitas


Hal senada diungkapkan Akbar Firmansyah, pengguna skuter matik lainnya. Menurut dia, kualitas type BBM dapat berpengaruh besar performa dan mesin kendaraan.
“Perbedaan kualitas premium dengan dengan dengan dengan BBM lain kan lumayan signifikan. Untuk motorsaya memakai pertamax,” kata Akbar.

Alimuddin, pengemudi gojek online yang tinggal di kawasan Ciledug,Tangerang Selatan, mengaku menentukan pertalite dan pertamax untuk kendaraan mio yang digunakannya. Setiap hari dia belanja umumnya Rp 30 ribu untuk bahan bakar tertentu berasal berasal dari Pertamina.

“Setiap minggu aku belanja lima hari pertalite, dua hari lainnya pertamax.Ini untuk kuras tanki motor. Mesin jadi tokcer. Tarikannya kenceng,”ujarnya.

Secara terpisah, Iwan Permata Iljas, Director Operation FinanceDanone-Aqua, menilai pergesaran pola mengonsumsi BBM masyarakat pas ini berasal berasal dari premium ke pertalite merupakan indikasi yang baik, meskipun mengenai ini terbujuk selisih harga menjajakan yang tidak mirip tipis.
Iwan mengaku biasa mengguna pertamax sebab membawa kandungan oktan tinggi menyakini kesadaran masyarakat terhadap BBM membawa kwalitas dapat meningkat. “Berangsur dapat menuju kesana, terutama masyarakat perkotaan,” tukas Iwan.

Peningkatan mengonsumsi pertalite dan pertamax diakui Sunar, pengawas SPBU34-17138, Cakung. Peningkatan mengonsumsi terutama terlihat sehabis harga pertalite turun artinya dibanding terhadap awal peluncurannya. Saat ini Pertamina selalu membanderol pertalite Rp 8.400 per liter.
“Jadi sebetulnya mengonsumsi pertalite naik sebab pas ini selisih harganya terhitung sedikit,” kata dia.

Menurut Sunar, tak cuma harga memberikan tambahan nozzle pertalite dan pengurangan nozzle premium ikut berpengaruh terhadap pola mengonsumsi BBM. Beralihnya pengguna premium ke pertalite tidak cuma didominasi pengguna kendaraan roda dua, namunjuga kendaraan roda empat.
“Tidak cuma mobil pribadi, angkot terutama pas ini banyak yang beralih ke pertalite. Jadi penjualan (premium-pertalite/pertamax) sebetulnya hampir samasekarang,” kata dia.

Sunar mengutarakan bersamaan perubahan pola mengonsumsi sehabis itu permintaan pasokan BBM ke Pertamina terhitung berubah. Jika di mulanya permintaan pertalite hanyadilakukan masing-masing tiga hari untuk kapasitas 8 ribu liter, pas ini permintaan yang diajukan masing-masing hari.

“Kalau pas ini kirim satu mobil sehari. Untuk premium dulunya dapat 32 ribuliter untuk dua hari, pas ini sehari paling kami minta sekali kirim jadi cuma 8 ribu liter,” kata Sunar.

Pernyataan Sunar senada dengan dengan dengan dengan information penyaluran BBM terhadap periode Agustus 2016 yang di mulanya dirilis Pertamina.

Pertalite pas ini sudah mengambil porsi sebesar 20,5 % berasal berasal dari total mengonsumsi BBM dengan dengan dengan dengan capaian sebesar 20 ribu kiloliter(kl) per hari atau naik 462 % berasal berasal dari mengonsumsi Januari 2016 sebanyak 4.500 kl.

Kenaikan mengonsumsi terhitung dialami pertamax, menggapai 15,8 % dengan dengan dengan dengan penyerapan lebih tidak lumayan 15 ribu kl per hari atau naik 226 % berasal berasal dari mengonsumsi terhadap Januari 2016 yakni 5.000 kl.

Sementara itu, penyaluran BBM type premium turun 13 % berasal berasal dari 70 ribu kl perhari terhadap awal 2016 jadi 56 ribu kl atau 63,4 % berasal berasal dari total mengonsumsi BBM.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar