Rabu, 23 November 2016

Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas

Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan - PT Pertamina (Persero) mampu mengejar kesepakatan proyek revitalisasi Kilang Cilacap di Jawa Tengah sebelum saat akan akan berakhirnya head of agreement (HoA) bersama dengan bersama dengan Saudi Aramco terhadap 26 November 2016.

Setelah tercapainya kesepakatan terhadap poin-poin krusial, Pertamina berharap mampu langsung di tandatangani joint venture bersama dengan bersama dengan Saudi Aramco.

"Saya dan Pak Dwi (Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina) mampu lakukan pertemuan bersama dengan bersama dengan top management Saudi Aramco untuk mengupas poin-poin krusial," ujar Rachmad Hardadi, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina di Jakarta, Kamis (10/11) malam.

Rachmad meyakinkan Saudi Aramco tidak dulu berharap untuk turunkan porsi (down share) terhadap proyek revitalisasi Kilang Cilacap. Saudi Aramco selalu berkomitmen miliki porsi 45 prosen terhadap perusahaan joint venture yang nanti mampu dibentuk ke dua perusahaan.

Proyek revitaliasi Kilang Cilacap merupakan tidak benar satu berasal berasal dari empat kilang yang masuk didalam Refinery Development Master Plan (RDMP) yang tengah dikerjakan Pertamina.
Tiga kilang lainnya adalah Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur, Kilang Dumai di Riau, dan Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Sementara itu, Kilang Plaju Sungai Gerong di Sumatera Selatan mampu menjadi proyek selanjutnya.

Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas


Selain Kilang Cilacap, Pertamina juga menggandeng Saudi Aramco didalam revitalisasi Kilang Dumai dan Balongan. Sementara untuk Kilang Balikpapan, Pertamina menggarapnya sendiri tanpa bermitra bersama dengan bersama dengan perusahaan lain.

“Program pengembangan kilang merupakan usaha untuk menjamin ketahanan kemampuan nasional. Konsumsi BBM sementara ini raih 1,6 juta barel per hari namun pasokan berasal berasal dari didalam negeri baru 900-an ribu barel per hari,” kata Rachmad.

Pengembangan Kilang Cilacap ditargetkan tuntas dan beroperasi terhadap 2022. Pertamina menargetkan penandatanganan joint venture bersama dengan bersama dengan Saudi Aramco mampu dikerjakan akhir 2016.

Menurut Rachmad sementara proyek pengembangan raih tahap penyelesaian, kapasitas berasal berasal dari Kilang Cilacap mampu meningkat menjadi 370.000 barel per hari berasal berasal dari sementara ini sebesar 300 ribu barel per hari.

Selain itu, mengolah bensin dan diesel mampu lebih maksimal bersama dengan bersama dengan mutu lebih tinggi, dan mampu dipasok untuk kepentingan domestik.

Proyek pengembangan ini juga mampu menaikkan kapasitas petrokimia yang diproduksi kilang, yakni aromatics meningkat sampai lebih berasal berasal dari 600 KTPA dan polypropylene meningkat sampai 160 KTPA.

“Kompleksitas mengolah kilang juga mampu menjadi meningkat dan membuahkan produk bahan bakar minyak (BBM) bersama dengan bersama dengan standar Euro 5,” paham Rachmad.

Pertamina dan Saudi Aramco terhadap awalnya mengambil alih keputusan kontrak Engineering and Project Management Services pelaksanaan studi Basic Engineering Design (BED) untuk program kerjasama ke dua perusahaan didalam RDMP Cilacap kepada Amec Foster Wheeler Energy Limited.
Hingga Maret 2017, Amec Foster mampu mengembangan area lingkup tentang usulan proyek pengembangan kilang yang sudah tersedia di Jawa Tengah dan mampu selesaikan konfigurasi dan paket lisensi.

Dirgo Purbo, pengamat ketahanan kemampuan dan staf pengajar geoekonomi Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), perlihatkan kerja mirip Pertamina bersama dengan bersama dengan Saudi Aramco didalam proyek Kilang Cilacap terlalu baik. Selain pendanaan, Saudi Aramco juga mampu banyak diandalkan Pertamina berasal berasal dari segi suplai crude oil.

"Keuntungan bagi Pertamina, Saudi Aramco tentu saja mampu lebih diandalkan berasal berasal dari segi pasokan light crude oil-nya," kata dia.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar